Bisnis Les Privat - Cukup Bermodalkan Ilmu


Bisnis Les Privat - Cukup Bermodalkan Ilmu

Ilmu memang selalu bermanfaat. Bahkan saat ini bisa menjadi sebuah peluang usaha bagi mereka yang kreatif memanfaatkan ilmu tersebut. Banyak yang telah sukses mendulang rupiah melalui bisnis ini. Mulai yang kecil-kecilan hingga yang bersifat korporasi. Seperti apa sih sebenarnya kiat dan contoh nyata penerapannya? Silahkan ambil manfaat dari artikel berikut ini sebagai pendorong bagi kita.

***


Siapa bilang ilmu yang Anda tempuh di bangku pendidikan formal tidak laku untuk bisnis? Justru dengan ilmu itu, Anda bisa memanfaatkannya sebagai amal jariyah. Plus mendapat penghasilan dengan mengajarkan kembali kepada orang lain. Ilmu Anda adalah aset utama dalam menjalankan bisnis ini. Apakah itu?

Bisnis les privat. Ya, tepat sekali. Saat ini --dan ini akan terus berlangsung, kebutuhan orang tua untuk memberikan pendidikan tambahan —di luar jam sekolah, adalah peluang bisnis yang bisa digarap. Seiring dengan harapan orang tua terhadap anaknya agar berprestasi. Jam belajar di sekolah yang terbatas atau kurang menjadi alasan mereka untuk mengikutkan anaknya dalam les privat. Tak sedikit dari orang tua yang rela merogoh dalam-dalam dompetnya hanya untuk pendidikan si anak. Terlebih bagi orang tua yang menjadikan pendidikan kebutuhan pokok bagi si anak.

Menjalankan bisnis ini tidak perlu pusing soal modal. Anda hanya perlu menunjukkan bahwa Anda layak dan mampu sebagai guru bagi anak-anak. Setelah Anda benar-benar yakin dengan kemampuan Anda, baik dalam hal penguasaan ilmu maupun teknik mengajar, maka segera lakukan persiapan. Misalnya diawali dengan melakukan promosi. Untuk promosi cukuplah dilakukan dengan cara-cara sederhana. Misalnya, dengan menyebar brosur ke tetangga yang memiliki anak usia sekolah. Dengan menentukan jenjang pendidikan yang bisa Anda ampu. Ingat, Anda harus mengukur diri. Bila kemampuan Anda hanya untuk anak sekolah tingkat SMP, maka Anda jangan berpromosi melebihi itu (baca: SMU). Biarlah bisnis Anda berkembang seiring berjalannya waktu. Mengalir saja. Bila sampai waktunya nanti, maka bisnis Anda pun akan berkembang.

Untuk waktu belajar mesti juga diperhatikan. Jangan sampai membuat jenuh anak-anak. Cukup sekitar 1-1,5 jam. Atau tergantung kesepakatan dengan ortang tua maupun si siswa. Selagi siswa mampu dan bisa menangkap materi, berarti tak ada masalah. Agar situasi belajar tidak tegang atau monoton, Anda bisa membuat konsep “belajar tapi santai”. Bukan berarti, belajar dilakukan sekenanya. Namun, ciptakanlah suasana belajar yang nyaman dan tidak terkesan kaku. Ingat, sebelum ikut les, siswa telah belajar di sekolah. Maka, ada kemungkinan mereka merasakan kejenuhan. Dan baiknya, Anda juga menentukan batas jumlah peserta les. Banyak teori mengatakan bahwa untuk sebuah proses belajar mengajar efektif, jumlah siswa harus proporsional. Jangan terlalu banyak. Tapi upayakan Anda selaku pengajar, mampu ‘menguasai’nya.

Soal tarif, itu terserah Anda.Tentukan tarif yang pantas atau sesuai dengan harga pasaran. Atau Anda bebas menentukan tarif agak sedikit berbeda dengan yang lain. Seandainya belum ada pesaing atau lantaran kualitas yang Anda hasilkan dapat dijadikan andalan. Biasanya, tarif dipatok per jam atau per pertemuan. Setiap minggunya, les privat ini bisa dilakukan 2-3 kali. Untuk mencegah kejenuhan, jangan memberikan les setiap hari. Kecuali, memang diminta oleh pihak orang tua. Atau si anak merasa nyaman dengan jadwal tersebut. Mengenai tempat mengajar, tidak harus melulu dalam ruangan. Di alam terbuka pun sangat memungkinkan. Dengan catatan, Anda mampu membawa siswa fokus terhadap materi yang Anda ajarkan. Bila tidak konsekuensinya siswa akan terbawa suasana lingkungan. Maka, pandai-pandailah mengarahkan perhatian siswa. Jangan sampai mereka out of focus.

Jika Anda sudah mantap berjalan pada bisnis ini, tidak ada salahnya merancang program reguler. Program ini tentu secara administrasi setingkat lebih kompleks dibanding dengan yang les privat. Sebab, di sini telah melibatkan orang lebih dari satu. Ada karyawan yang mesti direkrut. Praktis, bila sudah melibatkan orang lain masuk dalam bisnis Anda, maka penguasaan ilmu menejemen menjadi hal yang mutlak. Seperti yang dilakukan Muhammad Yunianto. Dia mengkoordinasi para pengajar privat di sekitarnya untuk bergabung dalam wadah lembaga bimbingan belajar (bimbel) yang dia beri nama Ulinnuha, pada 2007 silam. Awalnya, dia punya tiga pengajar untuk menangani les privat dan reguler. Di tahun yang sama, Yuni —demikian biasa dia dipanggil, mampu mendapatkan 21 siswa. Rinciannya, enam siswa ikut program privat, sisanya program regular. Kini, Yuni dibantu 8 pengajar lulusan S1.

Untuk promosi awal, Yuni melakukannya dengan cara sederhana dan berbeda dengan bimbel yang lain. Caranya dia hanya menyurati sekitar 10 sekolah yang ada di sekitarnya. Surat itu berisi diskon biaya pendidikan jika ikut program bimbingan belajar di tempatnya. Tiap sekolah diberi lima surat diskon yang diperuntukkan bagi siswa dengan ranking 1-5 di kelasnya. Cara ini pun sangat jitu. Terbukti beberapa orang tua siswa yang anaknya pandai berminat. Hasilnya? Anak-anak yang ikut les di tempatnya berprestasi. Tak pelak hal itu memancing siswa lain terpacu untuk ikut les di tempatnya. “Promosi kami sangat efektif dan tidak mengeluarkan biaya besar,” ucapnya bangga.

Secara lokasi, bimbel yang dibuka di rumahnya, Kalioso, Nogosari, Kabupaten Boyolali, terbilang strategis. Yakni di antara kompleks sekolah dan lingkungan yang tenang. Artinya, jauh dari kebisingan. Ini jelas sangat
berpengaruh bagi daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan. Dari sisi kompetiter pun, baru hanya ada satu. Jelas, potensi market masih terbilang besar. Untuk bisa impas dalam bisnis ini —menutup biaya operasional sepanjang satu semester, cukup membutuhkan 10 siswa dengan jenis program reguler. Bila jumlah siswa lebih dari 10 orang, maka biaya dari siswa tersebut menjadi keuntungannya. Maka, tak heran bila Yuni menjanjikan cashback guarantee bila ada siswa yang tidak lulus atau tidak naik kelas. Seluruh biaya pendidikan akan dikembalikan. Toh, sudah melewati titik impas. “Semua orang tua ingin anaknya naik kelas. Itu pun menjadi komitmen kami. Dan garansi ini akan menjadikan konsumen percaya pada kami,” ujarnya mantap.

Kini semestinya Anda semakin sadar, betapa berharganya ilmu yang Anda miliki. Dengan mengawalinya melalui les privat, Anda bisa tumbuh berkembang menjadi tempat bimbel. Bukan tidak mungkin, bimbel Anda akan menjadi besar dan memiliki cabang di lintas daerah. Ilmu Anda bermanfaat dan rejeki yang Anda
peroleh pun Insya Allah barokah. Anda berminat? Kenapa tak segera mengikuti jejak Yuni?

Dari edisi perdana Majalah Pengusaha Muslim

No comments:

Post a Comment